sektor-wisata-di-bali
Bali, Indonesia

suanetizen.com – Salah satu sektor terpenting karena memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat Indonesia khususnya di Bali adalah sektor wisata. Tetapi, semenjak virus corona melanda Indonesia, tempat tempat wisata di Bali perlahan lahan mulai sepi dari wisatawan hingga klimaksnya pemerintah memberlakukan sistem PSBB, lalu menutup sementara waktu semua tempat yang bisa menimbulkan keramaian termasuk tempat wisata.

Hal tersebut tentunya memberikan efek yang sangat luas bagi masyarakat, padahal kebanyakan masyarakat Bali sangat menggantungkan kehidupannya pada sektor wisata. Lalu dampak yang signifikan dari pandemi Covid-19 terhadap sektor wisata di Bali itu seperti apa? Berikut dibawah ini penjelasan dampak signifikan pandemi Covid-19 terhadap sektor wisata di Bali seperti yang dilansir oleh berita bali hari ini:

  1. Ditutupnya Berbagai Tempat Wisata

Makin tingginya kasus virus corona di Indonesia membuat Pemerintah harus mencari cara untuk menghentikan laju penyebaran virus tersebut, seperti salah satu caranya dengan menutup tempat wisata. Bali juga memberlakukan peraturan ini dengan ketat, mengingat provinsi tersebut merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan dari mancanegara. Para pengelola mau tidak mau harus mengikuti peraturan pemerintah demi keselamatan karyawan dan para wisatawan. 

Salah satu tempat yang  paling diminati banyak wisatawan asing di Bali yang ditutup total adalah wisata pantai. Hal tersebut juga terjadi pada sejumlah tempat wisata lainnya seperti Pura Ulun Danu, Desa Jatiluwih, Bali Zoo, dan masih banyak lagi.


  1. Laju Ekonomi Masyarakat Yang Terganggu 

Bali adalah salah satu tujuan para wisatawan lokal dan asing, sehingga tidak heran jika banyak masyarakat di provinsi itu yang memanfaatkannya untuk bekerja atau berwirausaha di berbagai tempat wisata. Tetapi di masa pandemi corona ini semua tempat wisata di Bali ditutup sementara waktu yang membuat masyarakat harus beralih usaha. Padahal beberapa lapisan masyarakat di Bali sangat menggantungkan kehidupannya pada kunjungan para wisatawan. 

Pantai adalah salah satu tempat wisata di Bali yang banyak dijadikan sebagai tempat mencari penghasilan. Ada masyarakat yang membuka jasa penyewaan barang, menjual souvenir, jasa pijat, atau usaha lainnya yang kini terpaksa harus gigit jari karena keadaan yang tidak kunjung membaik.


  1. Pemberhentian Karyawan

Dampak pandemi Covid-19 memang sangat besar, di industri wisata Bali saja hal tersebut membuat banyak karyawan yang bekerja di tempat wisata harus diberhentikan. Para pemilik atau pengelola tempat wisata mau tidak mau harus mengurangi pengeluaran uang yang berlebihan, oleh karena itu salah satu cara yang mereka pilih adalah dengan memberhentikan para pekerja.


Baca Juga: 5 Tempat Wisata Indah Dan Menakjubkan Di Indonesia


  1. Meredupnya Popularitas Tempat Wisata Baru

Bagi tempat wisata Bali yang baru saja merintis usahanya, pandemi Covid-19 begitu memberikan dampak yang sangat besar. Bagaimana tidak, popularitas yang baru mereka bangun bisa hancur seketika lantaran adanya Covid-19. Kini, mereka hanya berharap kepada pemerintah untuk membantu menaikkan lagi eksistensi yang telah mereka bangun sebelum adanya pandemi.


  1. Beban Perawatan Fasilitas Tempat Wisata

Penutupan tempat wisata yang banyak dilakukan membuat para pengelola tempat wisata bingung memikirkan cara tepat untuk membiayai perawatan di tempatnya. Padahal biaya perawatannya tidaklah murah. Mulai dari biaya listrik, air, dan lainnya. Sedangkan satu satunya pemasukan bagi mereka hanyalah dari kunjungan para wisatawan saja.

Tetapi baru baru ini pemerintah telah mulai melonggarkan peraturan penutupan sektor wisata di Bali, hal tersebut tentunya menjadi angin segar bagi para pengelola dan pekerja wisata yang sedang di rumahkan. Meski begitu yang boleh berkunjung ke tempat tempat wisata tersebut hanya wisatawan lokal dan wisatawan asing yang terjebak di Bali saja.