Doa Pelunas Hutang Ajaran Rasulullah, Insya Allah Cepat Selesai. Simak Selengkapnya di Sini!

Sumber: Akuntansi Universitas Medan Area

Salah satu masalah kehidupan yang sering dialami hampir banyak orang adalah hutang piutang, tidak jarang persoalan hutang ini membuat frustrasi. Terlebih ketiga segala upaya telah dilakukan namun jalan keluar tidak kunjung ditemukan. Dalam kondisi demikian berserah dan berdoa adalah jalan agar segera mendapat petunjuk untuk terbebas dari hutang.
Dalam agama Islam, doa dan berserah diri kepada Allah SWT menjadi jalan mencari bantuan. Hal ini diajarkan Rasulullah SAW yang mengajarkan doa pelunas hutang dengan berharap Allah yang akan mengurangi beban hutang.

Hutang dalam Islam

Sumber: Muhammadiyah

Hutang piutang dalam Islam diperbolehkan, khususnya bagi yang berhutang boleh dalam situasi mendesak. Namun Islam juga mengajarkan bahwa utang merupakan tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan dan harus selesai selama hidup di dunia.
Sengaja tidak membayar hutang atau menunda-nunda dalam membayar memiliki risiko yang dapat memberatkan seseorang di akhirat kelak. Sebab persoalan hutang ini menyangkut hak sesama manusia (haqqul adami) yang hanya dapat selesai bila kedua pihak saling rela dan ikhlas. Jika seseorang meninggal sebelum melunasi hutang, beban hutang menjadi kewajiban ahli waris.

1. Doa pelunas hutang ajaran rasul 1

Sumber: OCBC NISP
Meski kewajiban membayar hutang dapat dilimpahlah pada ahli waris ketika meninggal, lebih baik segera menyelesaikan hutang agar tidak menjadi beban anak cucu. Terlebih jika tidak terbayar bisa menjadi beban yang menghambat proses perhitungan amal di akhirat kelak.
Berikhtiar dan doa adalah ajaran rasul untuk mendapat jalan melunasi hutang. Berikut doa pelunas hutang yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW:
 اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ 
Allâhummakfinî fi halâlika ‘an harâmik, wa aghninî bi fadhlika ‘amman siwâk
Doa di atas memilih arti berikut, “Tuhanku, cukupilah diriku dengan jalan (harta) yang Kauhalalkan, bukan jalan (harta) Kauharamkan; dan lengkapilah diriku dengan kemurahan-Mu, bukan kemurahan selain diri-Mu.”
Ajaran doa tersebut diriwayatkan sahabat Rasul, Sayidina Ali dan diteruskan dalam Al-Adzkar sebuah karya oleh Imam An-Nawawi. Dikisahkan ketika seorang budak yang sedang mencicil kemerdekaan dirinya (mukatab) mengeluhkan beban hutang yang dimiliki, maka Sayidina Ali mengajarkan dia dari Rosulullah di atas.

2. Doa pelunas hutang ajaran rasul 2

Sumber: Manajemen Unida Gontor
Doa pelunas hutang kedua yang diajarkan Rasul ini lebih panjang. Doa ini diajarkan Rpsul kepada sahabatnya Anshar yabg kemudian diriwayatkan Abu Dawud. Berikut doanya:
    اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl, wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl
Doa di atas memiliki arti sebagai berikut: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.
Dikisahkan ketika Rasulullah hendak masuk ke masjid, di sana di luar masjid duduk seorang pria Anshar bernama Abu Umamah. Rosul lalu menyapa sebab melihat keanehan ketikan melihat pria tersebut duduk di luar masjid di waktu shalat. 
Abu Umamah menceritakan kegundahannya terkait utang yang membuatnya frustrasi. Lalu Rasul pun bertanya, maukah doa untuk meminta Allah menghapus kegundahan dan memudahkan untuk melunasi hutang. Maka tersebutlah doa di atas, untuk dibaca setiap memasuki waktu sore hari.