Kehamilan merupakan momen yang paling ditunggu tunggu, terlebih oleh pasangan yang baru menikah dan berharap ingin segera memiliki momongan. Tetapi sayang ada sebagian besar wanita yang jarang menyadari bahwa dirinya sedang mengandung, terlebih dimasa hamil muda yaitu diminggu pertama dan kedua.
Seperti yang dilansir dari What to Expect, bahwa diawal hamil muda, belum bisa dilihat adanya bayi atau embrio. Tetapi diminggu ini, ibu bisa mengeceknya dari periode menstruasi yang tidak muncul. Saat ini, tubuh ibu akan mulai bekerja keras lalu bersiap siap untuk membuka jalan bagi bayi. Rahim juga sudah mulai bersiap siap menunggu kehadiran sel telur yang telah dibuahi.
Saat ibu tengah hamil 1 dan 2 minggu, itu berarti ibu berada dibulan pertama kehamilan. Lalu adakah cara mudah untuk menghitung jatuh temponya? Sebenarnya bukan hal mudah untuk bisa mengetahui atau menentukan kapan kepastian dimulainya kehamilan, karena memang sulit menentukan kapan hari kepastian ovulasi.
Terlebih lagi sperma dari pasangan selama beberapa hari bisa diam didalam tubuh ibu sebelum bertemu dengan sel telur. Begitu juga dengan sel telur yang bisa bertahan hingga 24 jam dan menunggu sperma yang lama munculnya.
Sehingga untuk bisa menghitung waktu standar kehamilan, kebanyakan praktisi menggunakan hari pertama periode menstruasi terakhir ibu sebagai garis awal kehamilan 40 minggu. Lalu apa yang harus dilakukan diawal minggu ini supaya kehamilan tetap terjaga dan lancar nantinya? Berikut dibawah ini 12 tips menjaga kehamilan usia muda supaya tetap terjaga dan lancar diantaranya yaitu :
12 Tips Menjaga Kehamilan Usia Muda
-
Mencukupi Kebutuhan Asam Folat
Tubuh ibu akan bekerja ekstra saat hamil. Hal tersebut membuat tubuh membutuhkan banyak nutrisi. Sehingga siapkan tubuh ibu untuk bayi, dengan mengkonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram setiap harinya. Banyak penelitian menunjukkan mengkonsumsi asam folat, terlebih jika memulainya dibulan bulan sebelum kehamilan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan penting bagi wanita hamil dan bayinya. Termasuk membantu mengurangi risiko cacat jantung bawaaan, diabetes gestasional, serta persalinan premature.
-
Menghindari Asap Rokok
Asap rokok bisa dibilang musuh nomor satu bagi ibu hamil. Pasalnya rokok mengandung nikotin yang akan membahayakan bagi kesehatan ibu dan janin. Asap rokok bisa menimbulkan risiko terjadinya gangguan pada pernapasan seperti asma dan infeksi paru paru. Oleh karena itu, ibu hamil direkomendasikan untuk tidak menjadi perokok aktif ataupun pasif sebagai upaya menjaga kehamilan muda hingga trimester berikutnya.
-
Menjaga Kehamilan Muda Dari Guncangan
Ada banyak kasus keguguran diawal masa kandungan yang terjadi karena guncangan pada perut. Janin ibu belum terlalu kuat dimasa kehamilan muda, sehingga guncangan bisa menyebabkan Rahim kontraksi. Hindari aktivitas tersebut karena perut ibu hamil sangat rentan terkena guncangan saat naik motor.
-
Mengendalikan Emosi Dan Gejala Stress
Memang tidak mudah bagi ibu untuk menjaga kehamilan muda dari gangguan emosi. Biasanya diawal kehamilan ini, ibu akan mengalami sindrom baby blues dan hal ini bisa mempengaruhi hormone pemicu stress. Sedangkan saat ibu hamil sering stress, kemungkinannya akan ada resiko janin terlahir dengan berat badan dibawah normal.
-
Memperhatikan Asupan Nutrisi
Rasa mual yang semakin menggeluti bisa menyebabkan ibu hamil menjadi tidak nafsu makan. Padahal janin yang ada didalam perut ibu membutuhkan asupan nutrisi yang cukup supaya stabil tumbuh kembangnya. Disini ibu diajak untuk belajar mengendalikan rasa egois. Meski perut seperti terus terusan menolak makanan yang masuk, tetapi ibu harus tetap menjaga pola makan bernutrisi supaya terhindar dari risiko keguguran.
-
Membatasi Aktivitas Berat Diawal Masa Kehamilan
Kondisi tubuh ibu yang mudah lelah di awal masa kehamilan bisa menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Untuk menjaga kehamilan muda, sebaiknya ibu tidak melakukan aktivitas berat supaya tetap fit dan tidak mudah pingsan. Ibu juga harus memiliki waktu istirahat yang terjadwal dan teratur supaya badan tidak mudah lemas.
-
Tanyakan Dokter Tentang Obat Obatan
Saat ibu hamil sakit dan akan mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Pasalnya ibu hamil rentan terhadap penggunaan obat obatan. Setelah konsultasi dengan dokter, ibu bisa mengetahui tentang obat apa yang aman bagi kesehatan calon bayi, dan yang tidak.
-
Menghentikan Kebiasaan Merokok
Tidak ada pernah ada kata terlambat atau terlalu dini untuk menghentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat merusak kesuburan serta membahayakan kesehatan bayi didalam kandungan. Merokok diantara waktu pembuahan dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Sedangkan jika terus terusan merokok bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai komplikasi kehamilan seperti implantasi abnormal atau pelepasan plasenta premature, ketuban pecah dini, serta persalinan dini. Jika ibu mengalami kesulitan, bicarakan dengan dokter tentang cara aman menghentikannya.
-
Melakukan Kunjungan Prakonsepsi
Ibu sudah belum menjadwalkan kunjungan prakonsepsi atau sebelum kehamilan? Hal ini penting karena nantinya ibu dapat belajar tentang bahaya genetik, lingkungan, serta gaya hidup yang bisa membahayakan kesuburan serta calon bayi.
Tetapi sebelum mempersiapkan pemeriksaan prakonspesi, kumpulkan terlebih dahulu berbagai informasi tentang jenis alat kontrasepsi yang dijalani, siklus menstruasi, daftar obat obatan yang ibu pakai saat ini, dan kondisi kronis yang dimiliki, serta riwayat kesehatan keluarga.
-
Posisi Seks Apapun Tidak Masalah Asalkan Aman
Lebih dari sepertiga wanita beranggapan bahwa posisi seksual tertentu bisa meningkatkan peluang untuk hamil. Tetapi ini sebagian besarnya hanyalah mitos. Sperma yang sehat adalah perenang hebat dan luar biasa. Posisi apapun dijamin bisa membuat ibu hamil, sehingga sebaiknya memilih salah satu saja yang paling member kesenangan.
-
Cobalah Untuk Santai
Apapun kegiatannya yang bisa membuat ibu merasa rileks, cobalah lakukan! Apakah itu Yoga? Meditasi? Atau Membaca Buku? Wanita yang memiliki risiko stress tinggi kemungkinannya peluang untuk bisa hamil lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang bahagia. Jadi pastikan ibu tidak stress dimana masa ini.
-
Mencari Tanda Tanda Ovulasi
Lendir serviks ibu akan meningkat dan menjadi lebih tipis, lengket, serta licin, saat puncak kesuburan. Tergantung pada berapa lama berlangsungnya siklus menstruasi ibu. Kesuburan puncak bisa terjadi dimana saja, mulai dari 7 hingga 21 hari dari hari pertama periode menstruasi terakhir ibu.
Tanda tanda ovulasi lain yang harus ibu perhatikan seperti sedikit lebih rendahnya suhu tubuh basal lalu meningkat lagi, bercak ringan, kram di perut bagian bawah, serta meningkatnya gairah seks.
Itulah 12 tips menjaga kehamilan usia muda supaya tetap terjaga dan lancar hingga persalinan nanti. Selain tips tips tersebut, ibu bisa mencaritahu info seputar kehamilan dari teman teman yang telah terlebih dahulu melewati masa masa tersebut. Atau ibu juga bisa meminta nasihat dari orang tua dan dokter ahli kandungan. Jaga terus kandungan ibu supaya tetap sehat, karena keselamatan calon buah hati salah satunya ada ditangan ibu !
Baca Juga : TIPS DAN CARA MEMPERBESAR PAYUDARA SECARA ALAMI