Suanetizen.com – Sholat malam atau qiyaumul lail memiliki keutaman yang sangat besar, karena di waktu malam banyak orang yang tertidur pulas dan tidak beribadah. Sehingga, orang yang bermunajat kepada Allah Subhana wa Ta’ala, sementara yang lain sedang tidur, maka akan diberi pahala yang tidak ternilai besarnya.
Fadilah atau keutamaan sholat malam ini tergambar dalam firman Allah Subhana wa Ta’ala dalam surat Al-Muzammil yang berbunyi :
“Bangunlah (sholat) pada waktu malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,”. (QS. AL-Muzzammil : 2-3).
Perintah sholat malam ini lainnya juga ada tertulis dalam surat Al-Isra yang berbunyi :
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).” (QS Al-Isra : 79-80).
Di surat Al-Muzzammil di atas disebutkan sholat malam, sementara di surat Al-Isra dinyatakan sholat malam itu dalam bentuk sholat tahajud. Lalu apa perbedaan antara sholat malam dengan sholat tahajud?
Perbedaan Sholat Malam dan Sholat Tahajud
Menurut pendapat sebagian ulama, sholat tahajud adalah salah satu sholat malam. Sedangkan sholat malam merupakan sholat sunnah yang dikerjakan setelah melakukan sholat Isya. Jadi, sholat malam ini bisa meliputi sholat tarawih, sholat tahajud, sholat witir, sholat sunah mutlak (sholat sunah yang tidak memiliki sebab dan tidak terikat dengan waktu) yang dilakukan di malam hari, atau juga sholat sunah rawatib, baik itu qobliyah maupun ba’diyah, yang tidak dilakukan pada waktunya, lalu kemudian diqada pada malam hari.
Dari pendapat di atas, bisa disimpukan bahwa sholat tahajud itu adalah bagian dari sholat malam, sedangkan sholat malam belum tentu sholat tahajud. Sholat tahajud sendiri dikerjakan setelah bangun tidur di malam hari hingga menjelang shubuh, dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Namun menurut hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat beserta witir).
‘Aisyah mengatakan,
Artinya : “Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menambah sholat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau melakukan sholat empat rakaat, makan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan sholat empat rakaat lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan sholat tiga rakaat.”.
Ibnu ‘Abbas mengatakan,
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa melaksanakan sholat malam 13 rakaat.”
Baca Juga : Ingin Tau Cara Mendidik Anak Dalam Islam? Simak 6 Cara Ini!
Tata Cara Sholat Tahajud
-
Niat sholat tahajud
Adapun niat sholat malam tahajud adalah,
Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaa
Artinya : “Aku niat sholat tahajud dua rokaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
-
Membaca surat Al Fatihah
-
Membaca surat dalam Al Quran. Kalau Nabi biasanya membaca surat-surat yang panjang
-
Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa rukuk
-
I’tidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
-
Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
-
Ulangi gerakan seperti rakaat pertama
-
Pada tahiyat akhir, baca doa tahiyat akhir
-
Melakukan gerakan salam
-
Sesudah salam disunnahkan membaca bacaan tahlil, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, lalu membaca doa sholat tahajud